”Nama itu sudah dicoret”. Begitu kata Joko Driyono saat saya menyapa namanya lewat telepon beberapa saat setelah dirinya terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI, Kamis lalu (10/11). Kalimat itu mempertegas pesan pendek yang pernah dikirimnya sekitar empat tahun silam kepada saya. Bunyinya: Joko Driyono sudah tidak ada lagi.
Saya tidak mengenal dekat Joko Driyono. Saya hanya sedikit tahu kalau lelaki kelahiran Ngawi, Jawa Timur itu menggemari sepak bola. Seperti umumnya anak laki-laki, Joko muda pun tidak sekedar menontonnya. Tapi, juga memainkannya. Bahkan, dia nyaris berseragam Arseto Solo junior, sebelum akhirnya memutuskan kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Waktu di Surabaya, Joko pun tak melulu berkegiatan di kampus. Tidak sekedar berkutat dengan buku. Dia juga pergi ke lapangan bola. Bergabung dengan kesebelasan lokal Surabaya: Putra Gelora.
Read More..
14 November 2016
30 September 2016
Kurniawan dan Kenangan di Ruangan Gelora Delta Itu
Di ruangan itu ada Ricky Yacob(i). Juga Robby Darwis. Dua nama yang begitu agung di lapangan hijau sepak bola Indonesia.
Ricky merupakan salah seorang penyerang terbaik yang pernah dimiliki negeri ini. Pria kelahiran Medan itu merupakan anggota tim nasional yang menembus semifinal Asian Games 1986 dan merebut emas SEA Games 1987.
Kebesarannya seperti ”menenggelamkan” striker-striker lain yang sebenarnya tidak hanya tajam, tetapi juga menjadi ikon di kesebelasan masing-masing. Sebut saja Ajat Sudrajat, maskot Persib Bandung; Syamsul Arifin, ”Si Kepala Emas” dari Persebaya Surabaya; atau sang pencetak gol kemenangan Indonesia atas Malaysia dalam SEA Games 1987 Ribut Waidi yang sangat dicintai pendukung PSIS Semarang.
Sedangkan Robby merupakan libero/stopper yang tidak tergantikan. Robby adalah satu-satunya pemain yang turut menyumbang dua medali emas SEA Games dari lapangan hijau. Juara di Jakarta pada 1987 dan empat tahun kemudian kembali berjaya di Manila.
Jadi, bisa dibayangkan betapa agungnya dua sosok tersebut bagi sepak bola Indonesia.
Tetapi, di ruangan di Gelora Delta, Sidoarjo, pada 6 Desember 2015 itu bukan keduanya yang menjadi ”pengendali” atau sentra perhatian. Melainkan Kurniawan Dwi Yulianto, adik generasi mereka. Read More..
Ricky merupakan salah seorang penyerang terbaik yang pernah dimiliki negeri ini. Pria kelahiran Medan itu merupakan anggota tim nasional yang menembus semifinal Asian Games 1986 dan merebut emas SEA Games 1987.
Kebesarannya seperti ”menenggelamkan” striker-striker lain yang sebenarnya tidak hanya tajam, tetapi juga menjadi ikon di kesebelasan masing-masing. Sebut saja Ajat Sudrajat, maskot Persib Bandung; Syamsul Arifin, ”Si Kepala Emas” dari Persebaya Surabaya; atau sang pencetak gol kemenangan Indonesia atas Malaysia dalam SEA Games 1987 Ribut Waidi yang sangat dicintai pendukung PSIS Semarang.
Sedangkan Robby merupakan libero/stopper yang tidak tergantikan. Robby adalah satu-satunya pemain yang turut menyumbang dua medali emas SEA Games dari lapangan hijau. Juara di Jakarta pada 1987 dan empat tahun kemudian kembali berjaya di Manila.
Jadi, bisa dibayangkan betapa agungnya dua sosok tersebut bagi sepak bola Indonesia.
Tetapi, di ruangan di Gelora Delta, Sidoarjo, pada 6 Desember 2015 itu bukan keduanya yang menjadi ”pengendali” atau sentra perhatian. Melainkan Kurniawan Dwi Yulianto, adik generasi mereka. Read More..
Langganan:
Postingan (Atom)